SELAMA ini, kita sebatas melihat teknik memanggang memakai arang dan besi di atasnya. Di Jepang, teknik memanggang makanan dinamakan robata.
Robata merupakan teknik memanggang yang telah diterapkan masyarakat Jepang, terutama daerah terpencil, sejak zaman sebelum Masehi. Untuk merasakan olahan serta melihat langsung proses robata, Anda tak usah jauh-jauh ke Jepang. Takumi Restaurant Robata dan Sushi menghadirkannya.
Robata berasal dari dua kata, yakni "ro" berarti bagian tengah dan "bata" berarti bagian samping. Teknik robata cenderung unik karena bahan makanan dipanggang di atas gundukan pasir laut sebagai alas, di dalam sebuah tempat berbentuk bujur sangkar. Waktu pemanggangan yang biasanya diterapkan adalah 40 menit.
Keunikan lain pada robata, ikan yang akan dipanggang ditusukkan pada besi khusus. Besi-besi ini kemudian diletakkan dalam posisi berdiri pada gundukan pasir laut. Penempatannya di bagian pinggir, sementara kayu bakarnya, yang didatangkan khusus dari Jepang, berada di tengah dan disusun mirip api unggun. Meski dipanggang dengan jarak sekira 5 cm dari tempat pembakaran, ikan bisa matang.
"Dengan robata, maka proses pemasakan ikan alami, dan tanpa menghilangkan juicy ikan," kata Yukiko, General Manager Takumi Restaurant Robata dan Sushi, kepada Okezone ketika ditemui di Senayan National Golf Club, Jakarta, baru-baru ini.
Ikannya diolesi sake agar lebih nikmat. Hasilnya, aroma, juicy, dan rasa manis yang muncul dan terasa di lidah. Proses memanggang yang unik menghasilkan citarasa enak.
"Kalau sake diganti minyak zaitun, maka minyak dengan api akan terkontak langsung sehingga mengubah rasa dari ikan yang dipanggang," tutupnya.
Sumber: Okezone
No comments:
Post a Comment