Thursday, February 21, 2013

Mengungkap Mitos Tentang Kanker

Fakta atau Mitos?

Hari Kanker Sedunia dirayakan pada tanggal 4 Februari lalu dan tahun ini akan fokus tentang mitos-mitos yang merusak dan kesalahpahaman tentang kanker, dengan label “Cancer - Did you know?”. Hari Kanker Sedunia adalah kesempatan untuk meningkatkan suara kolektif kita untuk meningkatkan kesadaran umum tentang kanker dan menghilangkan kesalahpahaman tentang penyakit tersebut, jadi kami meminta beberapa pakar kanker dunia untuk membedakan bahaya yang sebenarnya dengan cerita-cerita tentang kanker yang menakutkan.



Tembakau

Menurut American Cancer Society, tembakau memiliki peran sedikitnya 30 persen atas kematian yang disebabkan oleh kanker dan 87 persen kematian yang disebabkan kanker paru-paru. “Bukti tersebut sangat kuat. Hal tersebut ada dalam kategorinya sendiri ,” tutur Sara Hiom, direktur Cancer Research Inggris. Jadi jika Anda ingin mengurasi risiko terkena kanker – jauhi rokok mulai hari ini.


Alkohol
 
Penelitian di Eropa, yang dilakukan para peneliti dari German Institute of Human Nutrition di Potsdam-Rehbruecke melihat bagaimana mantan dan orang yang mengonsumsi alkohol terkait dengan meningkatnya risiko terkena kanker pada lebih dari 350.000 orang dari delapan negara. Para peneliti memperkirakan hasilnya pada populasi umum dan memperkirakan bahwa di Eropa, 10 persen dari semua kanker yang menyerang pria dan 3 persen dari kanker yang menyerang wanita bisa dikaitkan dengan konsumsi alkohol.

“Ada bukti yang sangat kuat bahwa semua minuman beralkohol meningkatkan risiko jumlah kanker,” tutur Kate Mendoza dari World Cancer Research Fund, tapi tidak perlu meninggalkan sama sekali alkohol – kurangi saja jika Anda terlalu banyak minum. “Kami merekomendasikan untuk membatasinya menjadi dua unit per hari,” tutur Mendoza.


Daging merah dan olahan

Daging merah bisa menjadi penyebab kanker – terutama kanker usus. “Ada bukti yang menunjukkan keterkaitan itu,” tutur Hiom. Satu alasan yang masuk akal untuk hal ini adalah senyawa yang memberikan warna merah pada daging tersebut, mungkin merusak lapisan usus. Orang yang mengonsumsi 160 gram daging per hari meningkatkan risiko mereka terkena kanker usus sebanyak tiga kali, dibandingkan dengan mereka yang mengonsumsi 20 gram per hari – jangan menghindarinya sama sekali karena daging merah adalah sumber nutrisi yang baik untuk protein, zat besi dan zinc.

 
Ponsel
 
Pada 2011, IARC (International Agency on Research on Cancer) mendeklarasikan bahwa penggunaan ponsel kemungkinan menimbulkan karsinogen (zat yang terlibat langsung dalam pembentukan kanker). Tidak lama setelah itu, Institute of Cancer Research membantah pernyataan tersebut. “Beberapa penelitian berlebihan,” menurut petugas medis Dr Len Lichtenfeld dari American Cancer Society – jadi tidak perlu untuk membuang handset Anda


Gelombang mikrowave

Saat ini tidak ada penelitian nyata yang membuktikan bahwa gelombang mikro oven menimbulkan zat-zat penyebab kanker. “Bahkan jika gelombang radio oven tersebut terkait dengan kanker,” tutur Lichtenfeld, “Sebagian besar orang tidak menghabiskan waktu di dekat oven, jadi ini bukan sesuatu yang mengkhawatirkan.”


Kopi 
 
“Saat ini, sebagian besar dari kita berpikir bahwa bukti menunjukkan kopi tidak menyebabkan kanker. Namun, itu masih dalam daftar IARC,” tutur Lichtenfeld. Faktanya, awal tahun lalu, para peneliti dari US National Cancer Institute and Imperial College, London menemukan bahwa mereka yang minum empat hingga lima gelas kopi (dengan atau tanpa kafein) per hari mengurangi risiko berkembangnya kanker usus sampai 15 persen. Akan tetapi, para peneliti merekomendasikan bahwa diperlukan investigasi lebih lanjut tentang hal tersebut, termasuk penelitian zat kimia spesifik dalam kopi.


Sumber: plasa.msn.com

No comments:

Post a Comment