Ponsel penyumbang bakteri terbesar ialah ponsel dengan layar sentuh, karena memiliki intensitas kontak fisik yang lebih tinggi dengan tangan. Menggunakan ponsel setelah menyentuh gagang pintu, pegangan tangga, atau buang air di toilet menjadi sarana perpindahan bakteri. Bakteri dapat masuk ke dalam tubuh melalui mulut, hidung dan mata saat ponsel digunakan bertelepon.
Seperti dipaparkan Michael Schmidt dari Department of Microbiology and Immunology, Medical University of South Carolina, cara mendeteksi adanya bakteri pada smartphone, cukup mudah. Dimana ada jejak sidik jari atau bekas minyak di layar ponsel, di situlah terdapat bakteri.
Dalam penelitian yang diadakan HML Labs, Chicago, menunjukkan bakteri Eschecichia coli dapat ditemukan di ponsel-ponsel yang digunakan separuh sukarelawan riset. Seperti dikutip Genius Beauty, keberadaan bakteri E. coli di ponsel menunjukkan kurangnya kesadaran dalam menjadi higienitas dan jarang mencuci tangan setelah beraktivitas. Para peneliti menemukan setidaknya 56 bakteri sumber penyakit yang menyebabkan influenza, diare, dan peradangan mata.
Sayangnya, membersihkan ponsel bukan hal mudah, terlebih karena layar ponsel cukup ringkih dan mudah tergores.
Menggunakan pembersih khusus ponsel hanya ampuh menghilangkan debu dan membuat layarnya terlihat kinclong, namun tidak bisa membunuh bakteri penyebab infeksi. Selain itu, penggunaan alkohol juga dapat merusak layar dan komponen dalam ponsel.
Cara terbaik untuk mencegahnya, selalu mencuci tangan setelah beraktivitas dan jangan lupa membawa hand sanitizer kemanapun Anda pergi
No comments:
Post a Comment